Cara Menolong Korban Sengatan Listrik

Sebelum menolong korban yang kesetrum listrik, terlebih dahulu harus memahami bagaimana teknik yang benar, agar diri sendiri tidak menjadi korban kesetrum juga. Berikut lakukan hal ini untuk melindungi diri saat menolong korban kesetrum.

Amankan area di sekitar tempat kejadian
Sebelum menolong korban kesetrum, perhatikan keadaan di sekitar Anda. Pastikan Anda tidak berada di dekat sumber listrik. Jika memungkinkan, segera putuskan aliran listrik di lokasi kejadian. Carilah panel listrik atau kotak sekering untuk memadamkan listrik.

Jika tidak bisa dimatikan, pindahkan atau jauhkan korban dari sumber listrik menggunakan benda yang tidak bisa dialiri listrik, seperti kayu atau karet. Jangan menyentuh aliran listrik menggunakan peralatan yang basah atau berbahan logam.
Selain itu, jika sumber listrik belum bisa dipadamkan, jaga jarak Anda minimal enam meter dari korban yang masih tersengat listrik guna melindungi diri Anda dari sumber aliran listrik.

Hindari menyentuh kubangan air atau benda-benda yang basah. Air adalah penghantar listrik yang baik, sehingga dapat membuat Anda kesetrum juga. Apabila terdapat api, padamkan dahulu menggunakan alat pemadam api.

Hubungi IGD
Langkah selajutnya adalah segera menghubungi Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit terdekat atau memanggil ambulans, agar korban bisa mendapat pertolongan medis secepatnya. Selama menunggu bantuan datang, jangan tinggalkan korban sendirian.

Jangan menyentuh korban
Jika korban masih bersentuhan dengan sumber sengatan listrik, jangan menyentuhnya agar Anda tidak ikut kesetrum. Jangan pula menyentuh korban meskipun Anda menggunakan alat bantu, terutama jika Anda belum yakin aliran listrik sudah diputus, juga jika Anda merasakan sensasi kesetrum atau kesemutan di kaki dan tubuh bagian bawah.

Jangan memindahkan korban
Jangan memindahkan korban kesetrum, kecuali jika dia terancam kesetrum lagi atau berada di area yang tidak aman.

Periksa tubuh korban
Periksa tubuh korban dengan teliti dan berurutan mulai dari kepala, leher, hingga kaki. Apabila terdapat luka, hindari menyentuhnya. Jika korban menunjukkan tanda-tanda syok (lemas, muntah, pingsan, napas cepat, atau sangat pucat), angkat kakinya sedikit, kecuali jika dia merasa kesakitan. Apabila petugas medis sudah tiba, jelaskan kondisi korban, termasuk jika ada luka di tubuhnya.

Tutup luka bakar
Jika korban mengalami luka bakar, lepaskan pakaian atau benda apapun yang menempel di kulitnya agar luka bakar tidak meluas. Setelah itu, bilas area yang terbakar dengan air dingin yang mengalir sampai rasa sakitnya mereda. Tutup luka dengan perban atau kain kasa steril. Jangan gunakan selimut atau handuk, karena dapat menempel pada luka bakar.

Lakukan CPR
Lakukan pernapasan buatan dan resusitasi jantung (CPR/RJP) pada korban, jika diperlukan. Napas bantuan dan resusitasi diberikan jika korban tidak bernapas dan denyut nadinya tidak teraba. Pastikan Anda memahami cara melakukan resusitasi, untuk menghindari kesalahan yang justru dapat membahayakan.
Korban kesetrum dapat mengalami cedera dan kerusakan organ. Oleh karena itu, korban harus mendapatkan penanganan dan pemantauan ketat dari dokter dan tim medis. Dokter akan terlebih dahulu memastikan apakah korban sadar dan bernapas atau tidak, serta apakah detak jantungnya mengalami kelainan atau tidak. Selain itu, pemeriksaan lanjutan perlu dilakukan untuk mendeteksi apakah terdapat cedera tersembunyi.
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Arsip Blog

Arsip Blog

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.