PENGERTIAN SAFETY menurut bapak Soehatman Ramli


Sulit bagi saya untuk menerjemahkan secara langsung istilah safety  agar sesuai dengan makna yang sebenarnya. Kalangan industri di  Indonesia sering menerjemahkan dengan K3 (Keselamatan dan 
Kesehatan Kerja). Padahal, penerjemahan ini jauh dari tepat. K3  adalah terjemahan dari Occupational Health and Safety (OHS), yaitu  aspek safety yang berkaitan dengan pekerjaan. Dalam kamus, kata safety sering diterjemahkan sebagai keamanan atau keselamatan. Ini pun rasanya kurang tepat. Safety mengandung makna yang  jauh lebih dalam. Safety adalah budaya, sikap hidup, dan nilai-nilai  yang mempedulikan rasa keselamatan dan keamanan dalam kehidupan.

Safety adalah naluri yang ada di dalam setiap makhluk hidup. 
Lihatlah sekelompok ayam dengan anak-anaknya. Jika di udara 
terdengar atau terlihat seekor burung elang, maka anak-anak ayam akan segera berlarian berlindung di bawah kepak induknya. Lihat  pula tikus yang segera bersembunyi jika mencium keberadaan  seekor kuncing. Naluri ingin selamat dan terhindar dari marabahaya  merupakan bentuk esensial dari safety. Safety is ”The condition or  state of being safe; freedom from danger or hazard; exemption from hurt, injury, or loss”

Oleh karena itu, safety sudah dimulai sejak manusia pertama 
hidup di muka bumi. Pada saat Adam dan Hawa menjadi manusia 
pertama di muka bumi, mereka dihadapkan dengan berbagai kon-
disi dan ancaman yang umumnya bersumber dari alam sendiri 
seperti binatang buas, cuaca ekstrim, hutan belantara, bencana alam  dan lainnya. Manusia purba ditantang untuk menghadapi semuaancaman untuk dapat bertahan hidup (survive). Mereka lahir masih  telanjang dan belum mengenai pakaian atau fesyen seperti yang kita  kenal dewasa ini. Kekerasan di tengah alam liar mendorong naluri 
safety mereka untuk mencari cara menghindar dari bahaya.

Mereka lalu tinggal di atas pohon atau berlindung di dalam 
gua agar aman dari binatang buas, cuaca yang panas atau dingin, 
badai dan topan. Mereka berinovasi membuat tempat berteduh dan 
berlindung mulai dari pondok berbahan daun-daunan dan akhirnya 
berkembang menjadi gedung mewah seperti yang kita miliki 
sekarang ini. Ketika berjalan, mereka sering tertusuk duri dan onak, 
sehingga mencari cara untuk melindungi kakinya. Dimulai dengan 
menggunakan kulit kayu, akhirnya berkembang menjadi sandal dan 
sepatu yang kita kenal saat ini. 
Demikian pula dengan pelindung badan. Semula cukup di-
bungkus daun-daunan, kemudian berkembang menjadi kulit kayu 
dan akhirnya mereka mampu menenun dan menghasilkan kain yang 
menjelma menjadi berbagai jenis kain seperti dewasa ini. Ada bahan 
sutera, wol, katun, dan polyester. 
Pelindung kepala pun demikian. Untuk menghindarkan panas 
dan hujan. Mereka awalnya menggunakan daun yang lebar seperti 
daun pisang, dan sekarang menjelma menjadi payung yang indah, 
topi dan helm nan gaya. Semuanya ini tidak lepas dari naluri 
safety yang ada pada setiap manusia. Naluri ini akan menjelma 
dalam segenap aspek kehidupan dan menjadi tren global di masa 
mendatang

👆👆 itulah penjelasan singkat dan padat pengertian Safety oleh bapak Soehatman Ramli,,
Semoga wawasan kita lebih terbuka untuk lebih mengenal safety dalam pendekatan kemanusiaan dan  kebutuhan bukan hanya sekedar Aturan,,
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Arsip Blog

Arsip Blog

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.